Ilmu dan Filsafat
Pengentahuan dimulai dengan rasa
ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan
kedua-duanya. Berfilsafat didorang untuk mengetahui apa yang telah kita tahudan
apa yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak
semuanya akan pernah kita ketahuidalam kesemestaan yang seakan tak terbatas
ini. Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus
terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.
Ilmu merupakan pengetahuan yang
telah kita geluti sejak bangku sekolah dasar sampai pendidikan lanjutan dan
perguruan tinggi. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada
diri kita sendiri.berfilsafat berarti berendah hati mengevaluasi segenap
pengetahuan yang telah kita ketahui.
Apakah filsafat ?
Seorang
yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak dibumi sedangkan
tengadah kebintang-bintang. Karakteristik berfikir filsafat ada tiga yaitu
sebagai berikut:
a.
Sifat menyeluruh
Seorang
ilmuwan tidak puas lagi mengenal ilmu hanya dari segi pandangan ilmu itu
sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang
lainnya. Dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral dan Kaitan ilmu dengan agama.
Dia ingin yakin apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya.
b.
Sifat mendasar
Dia
tidak begitu saja percaya bahwa ilmu itu benar. Secara terus terang tidak
mungkin kita menangguk pengetahuan secara keseluruhan, dan bahkan kita tidak
yakin kepada titik awal yang menjadi jangkar pemikiran yang mendasar.
c.
Sifat spekulatif
Menyusuri
sebuah lingkaran kita harus mulai dari sebuah titik bagaimanapun
spekulatifnya.yang penting bahwa dalam prosesnya, baik dalam analisis maupun
pembuktiannya kita bisa memisahkan mana spekulatif mana yang dapat diandalkan
dan mana yang tidak.
Tugas
utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasaryang dapat diandlkan. Apakah yang
disebut logis? Apakah yang disebut benar? Apakah yang disebut sehih? Apakah
alam ini teratur atau kacau? Apakah
hidup ini ada tujuan atau absurd? Adakah hukum yang mengatur alam atau segenap
sarwa kehidupan?
Filsafat: Peneratas
Pengetahuan
Issac
Newton (1642-1627) menulis hukum-hukum fisikanya sebagai Philosophiae Naturalis Mathematica (1686) dan adam smith
(1723-1790) bapak ilmu ekonomi menulis buku
The Wealth of Nations dalam
fungsinya sebagai Professor Of Moral
Philosophy di Universitas glasgow.
Nama
asal fisika adalah filsafat alam (natural
phisolophy) dan nama asal ekonomi adalah filsafat moral (moral phisolophy). Dalam perkembangan
filsafat menjadi ilmu maka terdapat taraf peralihan. Dalam taraf peralihan ini
maka bidang penjelajahan filsafat menjadi sempit tidak lagi menyeluruh
melainkan sektoral. Orang tidak lagi
mempermasalahkan moral secara keseluruhan melainkan dikaitkan dengan kegiatan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kemudian berkembang menjadi ilmu
ekonomi. Dalam taraf ini secara konseptual ilmu masih mendasarkan kepada
norma-norma filsafat. Umpamanya ekonomi masih merupakan penerapan etika (applied ethics) dalam kegiatan manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Metode
yang dipakai adalah mormatif dan deduktif berdasarkan asas-asas moral
yang filsafati. Pada tahap selajutnya ilmu menyatakan dirinya otonom dari konsep-konsep filsafat dan
berdasarkan sepenuhnya kepada hakikat alam sebagaimana adanya. Pada tahap
peralihan ilmu masih mendasarkan kepada norma yang seharusnya, sedangkan pada
tahap terakhir ini, ilmu berdasarkan kepada penemuan alamiah sebagaimana
adanya.
Auguste
comte (1798-1857) membagi tiga tingkat perkembangan pengetahuan sebagai berikut
yaitu tahap religius, metafisis dan positif. Dalam tahap pertama maka asas
religilah yang dijadikan postulat ilmiah sehingga ilmu merupakan deduksi atau
penjabatan dari ajaran religi. Tahap kedua orang mulai berspekulasi tentang
metafisika (keberadaan) wujud yang menjadi objek penelaahan yang terbebas dari
dogma religi dan mengembangkan sistem pengetahuan di atas dasar postulat
metafisis tersebut. Sedangkan tahap ketiga adalah tahap pengetahuan ilmiah
(ilmu) dimana asas-asas yang dipergunakan diuji secara positif dalam proses
verifikasi yang objektif.
Bidang telaah filsafat
Tahap
pertama dapat dihubungkan dengan segenap pemikiran ahli-ahli filsafat sejak
zaman yunani kuno sampai sekarang yang rupa-rupanya tak kunjung selesai
mempermasalahkan makhluk yang satu ini. Kadang kurang disadari bahwa tiap ilmu,
terutama ilmu-ilmu sosial, mempunyai asumsi tersendiri tentang manusia yang
menjadi lakon utama dalam kajian keilmuannya. Ilmu ekonomi mempunyai asumsi
bahwa manusia adalah makhluk ekonomi yang bertujuan mencari kenikmatan
sebesar-besarnya dan menjauhi ketidaknyamanan semungkin bisa. Sedangkan ilmu
manajemen mempunyai asumsi lain tentang manusia, sebab bidang telaah ilmu
manajemen lain dengan ekonomi. Ilmu ekonomi bertujuan menelaah hubungan manusia
dengan benda atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan ilmu
manajemen bertujuan menelaah kerja sama antar sesama manusia dalam mencapai
suatu tujuan yang disetujui bersama.
Tahap
yang kedua adalah pertanyaan yang berkisar tentang hidup dan eksistensi
manusia. Nasib adalah bagaikan sibernetik dengan umpan balik pilihan probabilistik.
Ataukah hidup ini sama sekali absurd, tanpa arah, tanpa bentuk, bagaikan amuba
yang berzig-zag. Tahap yang ketiga skenarionya bermula dari sebuah pertemuan
ilmiah tingkat ”tinggi”, diman seorang ilmuan bicara panjang lebar tentang
suatu penemuan ilmiah dalam risetnya. Tugas utama filsafat, kata wittgenstien
bukanlah menghasilkan sesusun pertanyaan filsafat, melainkan mengatakan sebuah
pertanyaan sejelas mungkin. Epistemologi dan bahasa merupakan gumulan utama
para filsuf dalam tahap ini. Bahasa termasuk mtematika yang secara filsafati
bukan merupakan ilmu melainkan bahasa nonverbal, merupakan pokok pengkajian
filsafat abad kedua puluh ini. Institut teknologitermasyhur di dunia yakni
Massachussets Institute of Teknology (MIT) mempunyai departemen bahasa yang
sangat maju.
Cabang-cabang filsafat
Pokok
permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi yakni apa yang disebut
benar dan apa yang disebut salah (logika),
mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika), serta apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika). Ketiga cabang utama filsafat
ini kemudian bertambah lagi yakni pertama teori tentang hakikat keberadaan zat,
tentang hakikat pikiran serta kaitan antara zat dan pikiran yang semuanya
terangkum dalam metafisika dan kedua politik yakni kajian mengenai organisasi
sosial atau pemerintahan yang ideal. Kelima cabang utana ini kemudian
berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian
yang lebih spesifik diantaranya filsafat ilmu. Cabang-cabang filsafat tersebut
antara lain mencakup:
1.
Epistemologi (filsafat
pengetahuan)
2.
Etika (filsafat moral)
3.
Estetika (filsafat
seni)
4.
Metafisika
5.
Politok (filsafat
pemerintahan)
6.
Filsafat agama
7.
Filsafat ilmu
8.
Filsafat pendidikan
9.
Filsafat hukum
10. Filsafat
sejarah
11. Filsafat
matematika
Filsafat ilmu
filsafat
ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat engetahuan) yang secara
spesfik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang
pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu
tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial, namun karenan
permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu ini
sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan filsaft ilmu-ilmu sosial.
Pembagian ini lebih merupakan pembatas masing-masing bidang ditelaah, yakni
ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial dan tidak mencirikan cabang filsafat yang
bersifat otonom.
Hal ini memungkinkan kita mengenali
berbagai pengetahuan yang ada seperti ilmu, seni dan agama serta meletakkan
mereka pada tempatnya masing-masing yang saling memperkaya kehidupan kita.
Tanpa mengenal ciri-ciri tiap pengetahuan dengan benar, maka bukan saja kita
tidak dapat memanfaatkan kegunaannya secara maksimal namun kita salah dalam
menggunakannya.
Kepustakaan
Suriasumantri,
Jujun S. 2009. Filsafat Ilmu Sebuah
Pengantar populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, Anggota IKAPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar